Senin, 19 Desember 2011

Salah satu pembuka Pidato, Ceramah, Khutbah

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.

Selasa, 22 November 2011

Resensi Buku "Negeri 5 Menara"

Resensi Buku "Negeri 5 Menara"

 
 
Judul buku                    : Negeri  5 Menara
Pengarang                     : A. Fuadi
Penerbit                         : PT Gramedia Pusat Utama
Kota tempat terbit         : Jakarta
Tahun terbit                   : 2009
Tebal                             : xiii +  423 halaman
Harga                            : Rp 50.000,00

Alif Fikri yang berasal dari Maninjau, Bukittinggi, adalah seorang anak desa yang sangat pintar. Ia dan teman baiknya, Randai, memiliki mimpi yang sama: masuk ke SMA dan melanjutkan studi di ITB, universitas bergengsi itu. Selama ini mereka bersekolah di madrasah atau sekolah agama Islam. Mereka merasa sudah cukup menerima ajaran Islam dan ingin menikmati masa remaja mereka seperti anak-anak remaja lainnya di SMA. Alif mendapat nilai tertinggi di sekolahnya yang membuatnya merasa akan lebih terbuka kesempatan untuk Amak (Ibu) memperbolehkannya masuk sekolah biasa, bukan madrasah lagi. Namun Amak menghapus mimpinya masuk SMA. “Beberapa orang tua menyekolahkan anaknya ke sekolah agama karena tidak cukup uang untuk masuk ke SMP atau SMA. Lebih banyak lagi yang memasukkan anaknya ke sekolah agama karena nilainya tidak cukup. Bagaimana kualitas para buya, ustad, dan dai tamatan madrasah kita nanti? Bagaimana nasib Islam nanti? Waang punya potensi yang tinggi. Amak berharap Waang menjadi pemimpin agama yang mampu membina umatnya,” kata Amak yang membuat harapan anaknya masuk SMA pupus.
Dengan membaca pembuka novel tersebut, dapat dengan mudah kita menerka nuansa apa yang akan kita rasakan sampai pada selesainya novel ini. Ya, nuansa Islam. Pembukaan ini merupakan pembukaan yang baik di mana pembaca dapat berharap banyak dan berimajinasi akan jadi apa Alif ini. Pemimpin negara? Atau pemimpin besar agama? Sayangnya sampai akhir, penulis kurang mampu memperlihatkan dinamika dalam cerita. Klimaks cerita kurang menonjol sehingga pembaca merasa dinamika cerita sedikit datar. Setelah selesai membaca, pembaca akan merasa cerita belum selesai setuntas-tuntasnya. Hal ini mungkin disebabkan karena penulis mendasarkan ceritanya pada kisah nyata dan tidak ingin melebih-lebihkannya. Mungkin akan lebih baik jika penulis membuat konflik-konflik yang lebih tegang atau menuliskan ending yang lebih memukau pembaca.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini sangat menarik. Ringan, deskriptif, dan mengalir serta mampu memperkaya kosakata dan wawasan berbagai macam bahasa daerah. Di dalam novel ini terdapat bahasa daerah Maninjau, Medan, Sunda, dan Arab. Tidak tertinggal catatan kaki di bagian bawah yang menjelaskan arti dari kata tersebut. Ungkapan-ungkapan dan peribahasa juga terdapat dalam penulisannya, seperti “man jadda wajada” yang paling sering dicantumkan. “Siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil.” Ungkapan-ungkapan seperti ini sangat penting dalam sebuah novel karena mampu memberikan semacam trade mark yang membuat novel ini lebih terkenang di hati pembaca.
Novel ini menceritakan berbagai kisah sederhana kehidupan di Pondok Madani, pesantren modern yang akhirnya menampung Alif di dalamnya. Suka, duka, persahabatan, dan pengajaran-pengajaran PM yang sederhana namun mengena. PM berbeda dengan sekolah agama lainnya karena di sini para murid dilatih untuk menjadi intelektual dan mampu menganalisa berbagai ilmu dari sudut pandang Islam. Sehari-harinya mereka wajib menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris. Jika melanggar, tidak mungkin tidak terlepas dari hukuman. PM sangat ketat dengan pengawasan dan kedisiplinannya.
Biarpun masuk karena terpaksa, namun Alif mulai menyukai kehidupan di pondok. Terlebih lagi, ia sangat menikmati hidup persahabatannya dengan Sahibul Menara – sebuah sebutan penghuni PM terhadap Alif dan 5 teman lainnya – yang selalu berkumpul di bawah menara tertinggi di Pondok Madani. Mereka adalah Said, Baso, Raja, dan Atang. Persahabatan lekat yang dijalin bersama sangat cukup menjadi penghiburan bagi Alif. Tapi di satu sisi ada kegelisahan mengetahui teman baiknya – Randai – sudah masuk SMA terbaik yang pernah mereka idamkan bersama, sudah melewati masa SMA dengan penuh tawa, dan dengan bahagia berhasil merebut impian mereka tertinggi: masuk universitas di ITB. Pertanyaan “jadi apa aku nanti?” terus terngiang dalam kepalanya mengingat ijazah PM tidak diakui walaupun sangat diakui di luar negeri.
Satu lagi kelebihan novel ini. Pembaca tidak akan bosan membaca kehidupan di pondok karena penulis rupaya menggunakan alur campuran. Ia memulai cerita dengan mengambil setting Alif yang sudah bekerja lalu mulai masuk ke dalam ingatan-ingatan Alif akan kehidupannya dulu di Pondok Madani. Setelah cukup panjang menceritakan tentang pondok, ia mulai beralih lagi ke kehidupan Alif masa sekarang.
Novel ini dapat menjadi satu pengharapan bagi Indonesia, setidaknya masih ada pemuda di luar sana yang rela memberikan dirinya dipakai masa depan. Bukan menempatkan masa depan di tangan sendiri untuk ia tentukan. Merupakan satu penghiburan bahwa masih ada orang-orang yang sungguh-sungguh rela belajar dan mengasah diri untuk dapat memberikan sumbangsih pada dunia, terutama pada tanah airnya sendiri. Namun novel ini juga dapat menjadi kisah yang mengiris hati karena menyadarkan kita bahwa hampir tidak ada generasi muda yang seperti itu, bahkan mungkin.. Termasuk kita sendiri?

Selasa, 08 November 2011

Puisi Ibundaku Sayang



Ibundaku Sayang

Oh … Ibundaku sayang
Kau kandung aku selama 9 bulan
Meskipun terasa berat, tapi …
Kau tak merasakannya
Karena engkaulah sosok ibu yang baik

Oh … ibundaku sayang
Kau lahirkan aku dengan kesakitan
Dengan mengorbankan jiwa dan raga
Untuk anakmu tersayang
Rasa sakit itupun kau rasakan sendiri

Oh …. Ibundaku sayang
Engkau merawatku sedari kecil sampai aku remaja
Tak pernah sesekali engkau menyaliti anakmu
Hanya rasa kasih sayang
Yang tulus dari sosok keibuan
Yang telah engkau berikan

Oh … Ibundaku sayang
Kenakalanku sewaktu kecil
Tak perbah engkau memarahinya
Mungkin semua itu aku
Tak bisa membalasnya

Oh … Ibunda sayang
Kau belai lembut rambutku
Penuh dengan rasa kasih sayang

Oh … Ibundaku
Walaupun aku memberikan suatu pohon emas
Tapi, pasti itu tidak bisa membalas semua
Pengorbananmu untuk anakmu, ibu….

Oh … ibuu ….
Maafkanlah aku anakmu
Ibu … yang belum bisa membahagiakanmu ibu ….
Terima kasih ibu
Atas kasih sayangmu selama ini kepadaku

Pidato Perpisahan Bahasa Jawa


PEPISAHAN


Assalamu'alaikum, Wr. Wb.
Karaharjan, katentreman, karahayon miwah kamulyan mugi tansah tinampiya ing sasami.
Bapak Kepala Sekolah ingkang dahat kula kurmati.
Bapak Ibu Guru ingkang dahat kinurmatan.
Rencang saha adik-adik ingkang kula tresnani.
Saderengipun kula ngaturaken wosing gati, sumangga kula dherekaken ngonjukaken raos syukur dhumateng Gusti ingkang akarya jagad. Inggih karana asih saha wilasanipun ndadosaken kula saha panjenengan sedaya saged makempal sesarengan kanti boten wonten alangan satunggal punapa.
Sedaya ingkang sampun kepareng lenggah, wosing gati ingkang badhe kula aturaken punika kirang langkung. Kula minangka wakilipun siswa kelas 3, ngaturaken agunging panuwun ingkang tanpa upami awit keikhlasan saha sih katresnan Bapak Ibu Guru anggenipun nggulawentah dhumateng para siswa. Mahanani saged ngrampungaken kuwajibanipun ingkang sampun kalampahan sadangunipun 3 tahun. Boten kantun ugi kula sarencang nyuwun pangapunten ingkang agung menawi wonten kalepatan.
Bapak Ibu Guru tuwin adik-adik ingkang satuhu kula kurmati saha kula tresnani. Sedaya ingkang kula aturaken wonten ing ngajeng saged kapundhut dudutanipun kirang langkung makaten. Kula sarencang namung tansah nyuwun tambahing donga pangestu saking Bapak Ibu Guru saha adik-adik. Sageda pikantuk pawiyatan luhur kagem ngangsu kawruh ngelmu ingkang langkung inggil. Ingkang boten nglajengaken, sageda pikantuk pedamelan ingkang sae.
Sedaya ingkang sampun kepareng rawuh, kula kinten cekap semanten atur kula, tartamtu tasih kathah lepat saha kekiranganipun. Karana kula ngrumaosi tasih kirang aruming bausastra saha kirang pinter anggen kula angrakit basa. Sewu agenging kalepatan kula nyuwun agunging samodra pangaksami, ing wasana nuwun.
Wassalamu'alaikum, Wr. Wb.

Etos Kerja

“Tiap-tiap diri itu dibalas sesuai dengan apa yang ia usahakan.” (Thaahaa [20]: 15)

Bekerja untuk kehidupan dunia merupakan salah satu kewajiban setiap muslim setelah melaksanakan ibadah wajib (fardhlu). Islam memerintahkan umatnya untuk selalu mempersiapkan bekal akherat. Tetapi Islam tidak menginginkan hal itu dilakukan secara berlebihan hingga melupakan kebahagiaan hidup di dunia. Maka setiap Muslim dianjurkan agar tekun dan rajin dalam bekerja mencari penghidupan dunia. Keduanya harus berjalan selaras, Islam tidak ingin umatnya berada dalam kemiskinan dan kebodohan dengan dalih mencapai keshalehan individu.
“Dan carilah apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan akhirat), dan janganlah kamu melupakan kebahagiaan dari (kenikmatan) duniawi.” (Al-Qashash [28]: 77)

Bekerja untuk kepentingan dunia dalam pandnagan Islam bisa juga dinilai sebgai ibadah. Kerja yang dimaksud bukanlah dengan sekehendak hati ataupun hanya memburu kesenangan sesaat. Ada adab serta tata cara yang mesti dipatuhi agar hasil kerja yang dilakukan dapat mencapai nilai maksimal dan bermanfaat bukan saja di dunia tetapi juga menjadi amal bagi kehidupan kelak di akherat.


Pertama, mengawali dengan niat yang baik.
Dalam sebuah hadits disebutkan amal itu tergantung pada niatnya. Untuk itu bekerja pun harus dengan niat yang benar, yakni mencari ridha Allah semata. Paling tidak diawali dengan membaca bacaan Basmalah atau membaca do’a. Dalam Al-Qur’an disebutkan, yang artinya, “Dan katakanlah: ‘Ya, Tuhanku, masukakanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.” (Al-Israa’ [17]: 80)

Kedua, bekerja sesuai dengan bakat dan kemampuan
Allah menciptakan manusia dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Maka manusia diperintahkan untuk saling ta’aruf dan tolong-menolong sesuai peran yang diembannya. Tugas setiap diri adalah mengenali potensi yang dimilikinya untuk kemudian dijadikan modal dalam berusaha. Adakalanya seseorang mempunyai kelebihan fisik (tenaga), tetapi akal dan modal finansialnya terbatas maka ia dapat mengoptimalkan tenaga itu untuk bekerja. Allah Swt. berfirman artinya,

“Katakanlah: ‘Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing. Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.” (Al-Isra’ [17]: 84)

Ketiga, memilih pekerjaan yang baik dan halal meskipun sulit
Setiap tahun angka pengangguran di negara kita kian membengkak. Sulitnya mencari kerja menyebabkan sebagian dari saudara kita ada yang menempuh cara apapun untuk mendapatkan pekerjaan. Salah satunya dengan praktek KKN dan suap-menyuap yang bukan rahasia lagi.
Tetapi Islam menghendaki agar umatnya tetap selektif dalam mencari pekerjaan meski sulit. Pekerjaan yang baik dan halal lebih disukai meskipun hasilnya sedikit, daripada pekerjaan yang mendatangkan keuntungan banyak tetapi tidak halal. Karena keberkahan rizki yang kita terima tidak terletak pada banyak sedikitnya hasil. Namun terletak pada cara mencari dan untuk apa dipergunakan rizki itu.
Allah berfirman, artinya, “Katakanlah: ‘Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan.” (Al-Maidah [5]: 100)

Keempat, bekerja dengan sungguh-sungguh
Kesungguhan dan kerja keras sangat diperlukan dalam melakukan suatu pekerjaan. Bahkan dikatakan kesuksesan itu ditentukan oleh 1% bakat dan 99% kerja keras. Dengan kerja keras seseorang tidak akan cepat putus asa apabila gagal. Sebaliknya ia akan tetap bertahan dan mencoba langkah (metode) lain hingga berhasil.
Allah berfirman, artinya, “Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya.” (Al-Hajj [22]: 78)

Kelima, mengoptimalkan potensi diri yang ada
Untuk mengoptimalkan potensi diri diperlukan latihan yang terus-menerus. Karena umumnya seseorang tidak mengetahui seberapa besar potensi yang dimilikinya. Salah satu solusinya ialah dengan tidak takut untuk mencoba dan mencari pengalaman.
Allah berfirman, artinya, “Katakanlah: ‘Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu, sesungguhnya aku pun berbuat (pula).” (Al-An’aam [6]: 135)

Keenam, tidak setengah-setengah dalam bekerja
Melaksanakan pekerjaan yang sudah dipilih tidak boleh hanya sekenanya saja. Tetapi harus diusahakan agar mencapai hasil maksimal baik secara kwalitas maupun kwantitas. Karena Allah telah mencontohkan bagaimana Dia menciptakan dunia ini dengan sebaik-baiknya
Allah berfirman, artinya, “Yang membuat sesuatu Dia ciptakan sebaik-baiknya.” (As-Sajdah [32]: 7)
Dalam ayat lain, “Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.” (Al-Qashash 28]: 77)

Ketujuh, bekerja dengan efektif
Dalam bekerja unsur efektifitas haruslah menjadi prioritas. Baik mengenai waktu, tenaga maupun pendanaan. Sebab segala sesuatu itu kelak akan dimintai pertanggungjawabannya. Untuk dapat lebih efektif dapat disiasati dengan menyusun rencana kerja yang matang sehingga segala sesuatunya dapat terlaksana dengan lancar.
Allah berfirman yang artinya, “Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna.” (Al-Mukminun [23]: 3)

Kedelapan, melakukan evaluasi
Dalam suatu proses pekerjaan tentu tidak selamanya akan berjalan sesuai rencana yang kita inginkan. Untuk itu kita perlu melakukan evaluasi terhadap hasil dari apa yang telah kita kerjakan maupun apa yang belum bisa kita kerjakan. Agar kita bisa mengetahui faktor-faktor yang menghambat kerja kita. Sehingga kita bisa mencari solusi di masa yang akan datang.
Allah berfirman yang artinya, “Dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok.” (Al-Hasyr [59]: 18).

Kesembilan, mengiringi setiap usaha dengan do’a
Bagi seorang muslim doa bukan saja merupakan sebuah permohonan tetapi juga dikatgorikan sebagai ibadah. Mengiringi kerja dengan doa merupakan formula yang efektif karen tanpa pertolongan Allah manusia tidak akan mampu berbuat apa-apa. Kita hanya mampu berusaha sedangkan hasilnya Allah-lah yang menentukan.

“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (Al-Mu’minun [40]: 60)

Itulah sebagian ajaran Islam mengenai etos kerja. Sekarang tinggal bagaimana kita mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Semoga berhasil! Wallahu ‘alam bi ashawab.

Kamis, 27 Oktober 2011

PASRAH TEMANTEN KAKUNG



Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Dhumateng panjenenganipun Bp. Hadi Sumarto ingkang ngemban wajib luhur wonten madyaning pawiwahan ingkang pantes sinudarsana.
Nun inggih !
Kula minangka sulih sarira saking Bp. Rusli saking Gresik saderengipun kula matur menggah wosing gati, wonten ngarsa panjenengan, langkung rumiyin kula ngaturaken puji syukur wonten ngarsa dalem Gusti Ingkang Maha Agung, inggih awit saking panjenengan kula tansah dipun keparengaken kempal manunggal saperlu hanetepi darmaning agesang wonten madyaning bebrayan ing kalenggahan punika kanthi pinayungan karaharjan tebih ing sambikala. Wondhene wosing gati perlu kula aturaken wonten ngarsa panjenengan.
Nun inggih !
Awit saking kula piniji minangka dhuta saraya, chundaka kinen hanglarapaken miwah nyowanaken putra temanten kakung inggih sekar cepaka mulya sasele, karana putra temanten kakung Nopiadi sampun samekta badhe netepi upacara panggih, ingkang punika sumangga sekar cepaka mulya sasele inggih temanten kakung, kula aturaken dhumateng panjenengan Bapak Hadi Sumarto bebasan sawergung asirah janma mangsa borong kaleksananning sedya.
Amung hambok bilih sowan kula sakadang temanten kakung, wonten kirang susilaning akrama miwah kirang suba sita saha tuna dungkaping basa kula ingkang mboten hanuju prana, kula hanglenggana. Kula kawula sawantah ingkang boten kalis saking kalepatan, mugi panjenenganipun Bapak Hadi Sumarto kersoa paring agenging samodra pangaksami.
Ing wasana rahayuning sedya kaleksananing panggayuh kula ndherek asesanti Jaya - Jaya, wijayanti rahayu ingkang sami tinemu.
Nuwun
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Al-Isra': 23-39

Al-Qur’an diturunkan oleh Allah subhanahu wata’ala dengan memuat berbagai manfaat dan fungsi yang sangat besar bagi manusia. Di antaranya adalah sebagai syifa’ (obat) baik untuk penyakit badan maupun penyakit hati, ia juga merupa-kan Nur (cahaya) yang menerangi langkah hidup manusia. Al-Qur’an merupakan Hudan dan Furqan (petunjuk dan pembeda) yang menunjukkan ke jalan yang lurus serta membedakan antara yang hak dan yang batil dan masih banyak lagi nama-nama lain dari Al-Qur’an yang masing-masing menunjukkan fungsinya.
Sebagai umat Islam, kita selayak-nya dapat mengambil dan memetik manfaat yang melimpah ruah ini, yaitu dengan cara mempelajarinya, merenungkan, dan memikirkan kandungan-nya, serta mengamalkan apa yang menjadi tuntutannya. Karena dengan itu kita akan mendapatkan kehidupan yang baik di dunia sebagaimana dijanjikan Allah subhanahu wata’ala dan di akhirat kelak kita termasuk orang-orang yang beruntung.Salah satu pengajaran tertinggi dari Al-Qur’an adalah seperti termuat di dalam surat Al-Israa’ dari ayat 23 hingga 39. Andaikan orang mau mengamalkan apa yang terdapat di dalamnya, tentu sudah cukup untuk menata setiap pribadi dan masyarakat, apalagi dengan mengamalkan ayat-ayat yang lainnya. Inilah di antara sebab yang mendorong kami untuk menyajikan tema ini.
Di dalam surat Al-Isra’ ayat 23-39 ini terdapat pesan atau wasiat Allah subhanahu wata’ala kepada umat manusia yang mencakup aspek pribadi dan sosial kemasyarakatan. Kalau kita mau mencermati dan memikirkan isi ayat-ayat tersebut, maka sungguh akan kita dapati sebuah pengajaran yang tidak tertandingi sehingga tak ada alasan bagi manusia manapun untuk berpaling dan lari dari Al-Qur’an lalu mencari sumber pengajaran lain apalagi yang tidak sejalan dengan Al-Qur’an.
Kita telah sering mendengar ungkapan bahwa yang paling tahu tentang keadaan suatu benda atau barang adalah pembuatnya. Sehingga jika ada kerusakan atau untuk mengetahui bagaimana cara merawatnya maka harus mengikuti petunjuk pabrik atau perusahaan pembuatnya. Demikian pula manusia adalah ciptaan Allah subhanahu wata’ala, maka yang paling tahu tentang manusia adalah penciptanya yaitu Allah subhanahu wata’ala. Dia lebih mengetahui mana yang baik dan buruk untuk manusia, mana yang berbahaya dan berguna, mana yang merusak dan membangun dan demikian seterusnya.
Maka kinilah saatnya setiap kita untuk kembali kepada Allah subhanahu wata’ala, kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Kita gali kandungan dan isinya, kita hayati dan fikirkan, lalu kita amalkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Berbagai tatanan hidup yang diletakkan di atas selain tatanan Islam terbukti telah gagal mengantarkan manusia sebagai umat terbaik, sedangkan Al-Qur’an telah terbukti menjadikan umat yang mau berpegang dengannya menjadi manusia-manusia beradab dan bermartabat.
Semoga risalah ini memberikan manfaat bagi penyusun khususnya, para generasi muda, remaja dan masyarakat muslim pada umumnya.
Wasiat Pertama; Menyembah (Beribadah) Hanya Kepada Allah subhanahu wata’ala
Firman Allah subhanahu wata’ala, artinya,“Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia.” (QS. Al-Israa’: 23). Ayat ini sekaligus merupakan larangan keras menyekutukan Allah subhanahu wata’ala dengan sesuatu apa pun, karena syirik (menyekutukan Allah) merupakan dosa yang tidak diampuni sebelum pelakunya bertaubat.
Wasiat ke Dua; Berbakti Kepada Dua Orang Tua
Firman Allah subhanahu wata’ala, artinya,“Dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (QS. Al-Israa’: 23)
Di antara bentuk-bentuk berbuat baik (birrul walidain) kepada orang tua, sebagaimana dalam kelanjutan ayat adalah:
1. Tidak berkata “ah” atau membentak mereka. Allah subhanahu wata’ala berfirman artinya,“Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaan-mu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka.” (QS. Al-Israa’: 23)
2. Berkata yang Baik. Allah subhanahu wata’ala berfirman artinya, “Dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-Israa’: 23)
3. Merendah terhadap Mereka. Allah subhanahu wata’ala berfirman artinya, “Dan rendah-kanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan.” (QS. Al-Israa’: 24)
4. Mendo’akan mereka. Allah subhanahu wata’ala berfirman artinya,“Dan ucapkanlah,”Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagai-mana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. Rabbmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang-orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat.” (QS. Al-Israa’: 24-25)

Wasiat ke Tiga; Memberikan Hak Keluarga, Orang Miskin, dan Ibnu Sabil
Allah subhanahu wata’ala berfirman artinya,“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan.” (QS. Al-Israa’: 26)
Wasiat ke Empat; Tidak Menghamburkan Harta
Allah subhanahu wata’ala berfirman artinya,“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya.” Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Rabbmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas.” (QS. Al-Israa’: 26-2
Wasiat ke Lima; Jangan Pelit dan Jangan Boros
Allah subhanahu wata’ala berfirman artinya,“Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal. Sesungguhnya Rabbmu melapangkan rizki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha melihat akan hamba-hambanya.” (QS. Al-Israa’: 29-30). Maksud menjadikan tangan terbe-lenggu pada leher adalah kikir atau pelit, sedangkan terlalu mengulur-kannya adalah boros.
Wasiat ke Enam; Tidak Membunuh Anak
Allah subhanahu wata’ala berfirman artinya,“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rizki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.” (QS. Al-Israa’: 31)
Wasiat ke Tujuh; Jangan Mendekati Zina
Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Israa’: 32)
Wasiat ke Delapan; Tidak Membunuh Jiwa yang Diharamkan
Allah subhanahu wata’ala berfirman artinya,“Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuh-nya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan”. (QS. Al-Israa’: 33)
Wasiat ke Sembilan; Tidak Memakan Harta Anak Yatim
Allah subhanahu wata’ala berfirman artinya,“Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa.” (QS. Al-Israa’: 34)
Wasiat ke Sepuluh; Memenuhi Janji
Allah subhanahu wata’ala berfirman artinya,“Dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al-Israa’: 34)
Wasiat ke Sebelas; Memenuhi Takaran dan Timbangan
Allah subhanahu wata’ala berfirman artinya,“Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. Al-Israa’: 35)
Wasiat ke Dua Belas; Tidak Mengikuti Apa yang Tidak Diketahui
Allah subhanahu wata’ala berfirman artinya,“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya.” (QS. Al-Israa’: 36)
Wasiat ke Tiga Belas; Tidak Sombong
Allah subhanahu wata’ala berfirman artinya,“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesung-guhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. Semua itu kejahatannya amat dibenci di sisi Rabbmu.” (QS. Al-Israa’: 37-3 Seluruh wasiat yang tersebut di atas merupakan hikmah yang sangat agung, maka siapa saja yang mengam-bilnya berarti telah mengambil bagian yang sangat besar. Allah subhanahu wata’ala berfirman artinya, “Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Rabb kepadamu. Dan janganlah kamu mengadakan ilah yang lain di samping Allah, yang menyebab-kan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah).” (QS. Al-Israa’: 39)

Rabu, 29 Juni 2011

Daftar Harga Laptop Toshiba

Toshiba Librreto W100-1002U Rp 12.900.000

Intel pentium processot U5400 (1.2GHz,3MB L3 Cache, 800MHz FSB), 2048MB DDR3, 62GB solit state drive, Dual 7inch WSVGA clear super view multi-touch LED, Intel HD Graphics, up to 729Mb total available graphics memory, wifi IEEE 802.11Ban, bluetooth V 2.1 EDR, 1.0 MP HD Webcam with mic, micro sd reader, 8-call lithium ion battery, genuine windows 7 home premium, one year international waranty.

Toshiba NB305-A122W Rp 4.100.000
Atom N475, 1GB DDR3, 250GB HDD, NIC, WiFi, Bluetooth, VGA Intel GMA 3150 250MB (shared), Camera, 10.1inch WSVGA, Win7 Starter

Toshiba Portege R700-1001U Rp 12.900.000
Core i3-350M, 4GB DDR3,500GB HDD, DVD±RW, NIC, WiFi, VGA Intel GMA HD 729MB (shared), Camera, 13.3inch WXGA, Win7 Home Premium

Toshiba Portege R700-1005U Rp 12.950.000
Core i3-370M, 4GB DDR3,500GB HDD, DVD±RW, NIC, WiFi, Bluetooth, VGA Intel GMA HD 729MB (shared), Camera, 13.3inch WXGA, Win7 Home Premium

Toshiba Portege R700-2022U Rp 13.000.000
Core i5-480M, 4GB DDR3, 500GB HDD, DVD±RW, NIC, WiFi, Fingerprint, VGA Intel GMA HD 729MB (shared), 13.3inch WXGA, Win7 Home Premium

Toshiba Portege R700-2023U Rp 13.000.000
Core i5-480M, 4GB DDR3, 500GB HDD, DVD±RW, NIC, WiFi, Fingerprint, VGA Intel GMA HD 729MB (shared), 13.3inch WXGA, Win7 Home Premium

Toshiba Portege T210-1014UR Rp 6.900.000
Pentium U5400, 2GB DDR3, 320GB HDD, NIC, WiFi, Bluetooth, VGA Intel GMA HD 729MB (shared), Camera, 11.6inch WXGA, Win7 Home Premium, Red

Toshiba Portege T210-1017U Rp 8.100.000
Core i3-380UM, 2GB DDR3, 320GB HDD, NIC, WiFi, Bluetooth, VGA Intel GMA HD 729MB (shared), Camera, 11.6inch WXGA, Win7 Home Premium, Black, Red, White

Toshiba Portege T210-1018UR Rp 8.150.000
Core i3-380UM, 2GB DDR3, 320GB HDD, NIC, WiFi, Bluetooth, VGA Intel GMA HD 729MB (shared), Camera, 11.6inch WXGA, Win7 Home Premium

Toshiba Portege T210-1019UW Rp 8.150.000
Core i3-380UM, 2GB DDR3, 320GB HDD, NIC, WiFi, Bluetooth, VGA Intel GMA HD 729MB (shared), Camera, 11.6inch WXGA, Win7 Home Premium

Toshiba Qosmio F60-S531 Rp 11.800.000
Intel Core i3-350M processor (2.26GHz, 3MB L3 Cache, 1066MHz FSB), 4096MB DDR3 expandable to 8192MB, NVIDIA Geforce GT330M up to 1786MB total available graphics ( ext 1GB VRAM), 500GB SATA HDD with 3d motion sensor protectiion, 15.6inch WXGA HD SCV LED backlight TFT, DVD supermulti double Layer drive with labelflash, blutooth V2.1 w/ EDR, Integrated 802.11 bgn, built in web camera with smartface technology, 5-in1 card reader, 6-cell lithium-ion battery, genuine windows 7 home premium.

Toshiba Qosmio F60-S534 Rp 13.700.000
Intel Core i5-520M processor (2.40GHz with turbo boost up to 2.93GHz), 4096MB DDR3 EXPANDABLE TO 8192MB, NVIDIA Geforce GT 330M up to 1786MB total avilable graphics (ext 1Gb VRAM), 500GB SATA HDD with 3D motion sensor protection, 15.6inch WXGA HD CSV LED backlight TFT, DVD Super multi double layer drive with labelflash,bluetooth V 2.1 EDR,integrated 802.11 bgn, built in webcamera with smartface technology, 6-cell lithium-ion battery, genuine windows 7 home premium.

Toshiba Qosmio X505 Quad i7 Rp 17.000.000
Intel Quad i7 1.6Ghz Turbo 2.8Ghz, 4GB DDR3, HDD 1TB, DVDRW, Card reader, WebCam, NVidia GTS 360 1GB, 18.4inch HD+, Windows 7 Home Premium

Toshiba Satellite A665-10033D Rp 22.900.000
Core i7-740QM, 6GB DDR3, 640GB HDD, BD-RW, NIC, WiFi, Bluetooth, VGA NVIDIA GeForce GTS350M 1GB, Camera, 15.6inch WXGA, Win7 Home Premium

Toshiba Satellite C640-1010U Rp 4.800.000
Pentium P6100, 1GB DDR3, 320GB HDD, DVD±RW, NIC, WiFi, VGA Intel GMA HD 729MB (shared), Camera, 14inch WXGA, Non OS

Toshiba Satellite C640-1018U Rp 5.600.000
Core i3-370M, 1GB DDR3, 320GB HDD, DVD±RW, NIC, WiFi, VGA Intel GMA HD 729MB (shared), Camera, 14inch WXGA, Non OS

Toshiba Satellite E200-D432 Rp 12.900.000
Core i5-560M, 4GB DDR3, 500GB HDD, DVD±RW, NIC, WiFi, Bluetooth, VGA NVIDIA GeForce G310 512MB, Camera, 14inch WXGA, Win7 Home Premium, Blue

Toshiba Satellite L635-1024XR Rp 9.050.000
Core i5-450M, 2GB DDR3, 500GB HDD, DVD±RW, NIC, WiFi, Bluetooth, VGA ATi Radeon HD5145 512MB, Camera, 13.3inch WXGA, Win7 Home Premium

Toshiba Satellite L635-1038X Rp 8.300.000
Core i3-370M, 2GB DDR3, 500GB HDD, DVD±RW, NIC, WiFi, VGA ATi Radeon 5470 512MB, Camera, 13.3inch WXGA, Win7 Home Premium, Gray

Toshiba Satellite L635-1059U Rp 7.100.000
Core i3-370M, 2GB DDR3, 320GB HDD, DVD±RW, NIC, WiFi, Bluetooth, VGA Intel GMA HD 729MB (shared), Camera, 13.3inch WXGA, Win7 Home Premium, Black, Red, Brown, White

Toshiba Satellite L635-1060UR Rp 7.100.000
Core i3-370M, 2GB DDR3, 320GB HDD, DVD±RW, NIC, WiFi, Bluetooth, VGA Intel GMA HD 729MB (shared), Camera, 13.3inch WXGA, Win7 Home Premium

Toshiba Satellite L635-1061UB Rp 7.100.000
Core i3-370M, 2GB DDR3, 320GB HDD, DVD±RW, NIC, WiFi, Bluetooth, VGA Intel GMA HD 729MB (shared), Camera, 13.3inch WXGA, Win7 Home Premium

Toshiba Satellite L635-1063X Rp 9.200.000
Core i5-460M, 2GB DDR3, 500GB HDD, DVD±RW, NIC, WiFi, Bluetooth, VGA HD5470 512MB, Camera, 13.3inch WXGA, Win7 Home Premium, Black, Red, Brown, White

Toshiba Satellite L635-1065XB Rp 9.200.000
Core i5-460M, 2GB DDR3, 500GB HDD, DVD±RW, NIC, WiFi, Bluetooth, VGA ATi Radeon HD5470 512MB, Camera, 13.3inch WXGA, Win7 Home Premium

Toshiba Satellite L640-1102U Rp 5.000.000
Pentium P6100, 1GB DDR3, 320GB HDD, DVD±RW, NIC, WiFi, Bluetooth, VGA Intel HD 729MB (shared), Camera, 14inch WXGA, Non OS

Toshiba Satellite L645-1038U Rp 6.900.000
Core i3-370M, 2GB DDR3, 320GB HDD, DVD±RW, NIC, WiFi, Bluetooth, VGA Intel GMA HD 729MB (shared), Camera, 14inch WXGA, Win7 Home Basic, Gray, Red, Brown

Toshiba Satellite L645-1043XB Rp 7.900.000
Core i3-370M, 2GB DDR3, 500GB HDD, DVD±RW, NIC, WiFi, Bluetooth, VGA ATi Radeon HD5470 512MB, Camera, 14inch WXGA, Win7 Home Premium, Brown, Red, Gray

Toshiba Satellite L645-1100U Rp 6.200.000
Core i3-370M, 2GB DDR3, 320GB HDD, DVD±RW, NIC, WiFi, Bluetooth, VGA Intel GMA HD 729MB (shared), Camera, 14inch WXGA, Non OS, Black, Red, Brown, White

Toshiba Satellite L645-1101U Rp 7.400.000
Core i5-460M, 2GB DDR3, 500GB HDD, DVD±RW, NIC, WiFi, Bluetooth, VGA Intel GMA HD 729MB (shared), Camera, 14inch WXGA, Non OS

Toshiba Satellite L645-1103UR Rp 6.200.000
Core i3-370M, 2GB DDR3, 320GB HDD, DVD±RW, NIC, WiFi, Bluetooth, VGA Intel GMA HD 729MB (shared), Camera, 14inch WXGA, Non OS

Toshiba Satellite L645-1105UW Rp 6.200.000
Core i3-370M, 2GB DDR3, 320GB HDD, DVD±RW, NIC, WiFi, Bluetooth, VGA Intel GMA HD 729MB (shared), Camera, 14inch WXGA, Non OS

Toshiba Satellite L645-1106UR Rp 7.400.000
Core i5-460M, 2GB DDR3, 500GB HDD, DVD±RW, NIC, WiFi, Bluetooth, VGA Intel GMA HD 729MB (shared), Camera, 14inch WXGA, Non OS

Toshiba Satellite L645-1107U Rp 7.400.000
Core i5-460M, 2GB DDR3, 500GB HDD, DVD±RW, NIC, WiFi, Bluetooth, VGA Intel GMA HD 729MB (shared), Camera, 14inch WXGA, Non OS, Brown, White

Toshiba Satellite L645-1109U Rp 7.000.000
Core i3-370M, 2GB DDR3, 500GB HDD, DVD±RW, NIC, WiFi, Bluetooth, VGA Intel GMA HD 729MB (shared), Camera, 14inch WXGA, Win7 Home Basic, Brown, Red, Gray

Toshiba Satellite M645-1001X Rp 10.100.000
Intel Core I3-350M processor (2.26GHz, 3Mb L3 cache, 1066MHZ FSB), 14.0inchWXGA HD CSV LED (16:9) display, 2048MB DDR3, 500GB SATA HDD with 3D motion sensor protection, DVD super multi double layer drive (DVD RW/RAM) w/Label Flash, NVIDIA Geforce GT330M up to 1786MB (ext 1GB VRAM), wifi 802.11bgn, bluetooth 2.1 with EDR, built in webcamera with smartface Technology, 5-in-1 card reader, 6-cell lithium-ion Battery, genuine windows 7 home premium.

Toshiba Satellite M645-1010X Rp 12.800.000
Intel Core I5-460M processor (2.53GHz with turbo boost up to 2.80GHz), wifi 802.11bgn, 14.0inchWXGA HD CSV LED (16:9) display, 4096MB DDR3, 500GB SATA HDD with 3D motion sensor protection, DVD super multi double layer drive w/ LabelFlash,NVIDIA Geforce GT330M up to 1786MB total available graphics (ext 1GB VRAM), bluetooth 2.1 with EDR, built in webcamera with smartface Technology, 5-in-1 card reader, 6-cell lithium-ion Battery, genuine windows 7 home premium.

Toshiba Satellite M645-1012X Rp 10.800.000
Intel Core I3-370M processor (2.40GHz, 3Mb L3 cache, 1066MHZ FSB), wifi 802.11bgn, 14.0inchWXGA HD CSV LED (16:9) display, 2048MB DDR3, 500GB SATA HDD with 3D motion sensor protection, DVD super multi double layer drive w/labelflash, NVIDIA Geforce GT330M up to 1786MB (ext 1GB VRAM),Bluetooth 2.1 with EDR, built in webcamera with smartface Technology, 5-in-1 card reader, 6-cell lithium-ion Battery, genuine windows 7 home premium.

Resetter iP3680

Silahkan Download Resetter Print iP3680 disini


Adapun cara untuk mereset print iP3680 adalah sebagai berikut:

FIRST STEPS: Entering Service Mode
You have to enter in service mode in order to used the resetter. To do that follow this procedure,

1. Turn off the printer without pulling the power cords.
2. Hold down RESUME button and press Power button.
3. Keep holding down Power button and let RESUME button go.
4. Then Press RESUME button twice then let BOTH buttons go.
5. You will notice that the Alternate Blinking error is gone, this means that the printer is in Service Mode state.

SECOND STEPS: Using the Resetter

1. After you download the resetter, extract it and double click "iP3680.exe"
2. Click Reload Button and you will get a new USB port.
3. Load some papers in your printer and press the "Main" Button once, wait until the printing is done.
4. Then press "EEPROM Clear" button to clear EEPROM.
5. Then press EEPROM button and the printer will print some text.
5. Then power off the printer(sometimes you have to press twice the power button to turn off) and turn on again. and its done!

Maaf masih dalam bahasa inggris..
Semoga bermanfaat